Senin, 30 Mei 2016

Siaran Tunda Talkshow 'Peduli Lingkungan Melalui Sociopreneur' di TV Edukasi


30 Mei 2016

Community Development Bank Sampah Melati Bersih menjadi salah satu narasumber dalam siaran tunda program acara talkshow 'Bincang Edukasi' bertemakan 'Peduli Lingkungan Melalui Sociopreneur' bertempat di studio TV Edukasi, Ciputat, Tangerang Selatan.

Acara ini diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fidkom) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pusat Teknologi Informasi dan Telekomunikasi (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Liputan Media

Liputan Media

Liputan Media


Kegiatan Penimbangan Sampah di BSMB Villa Inti Persada


28 Mei 2016
Bank Sampah Melati Bersih Villa Inti Persada
Pamulang Timur, Pamulang, Tangerang Selatan

Penimbangan Sampah

Penimbangan Sampah

Penimbangan Sampah

Penimbangan Sampah
Sampah 'On Board'
Penimbangan Sampah
Mahasiswa UIN Jakarta ikut meliput kegiatan penimbangan sampah
Penimbangan Sampah
Warga Perumahan Cluster Beranda Pondok Cabe
ikut berpartisipasi menimbang sampah

Kunjungan Tamu dari Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


26 Mei 2016

Community Development Bank Sampah Melati Bersih menerima kunjungan dari mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta yang mengajukan permohonan narasumber dalam acara Talkshow bertemakan 'Peduli Lingkungan melalui Sociopreneur', yang akan ditayangkan di TV Edukasi, Pustekkom Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kunjungan Tamu

Rabu, 25 Mei 2016

Kunjungan Tamu dari Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


25 Mei 2016


Community Development Bank Sampah Melati Bersih menerima kunjungan dari Mahasiswa Fakultas Dakwah, Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, yang bermaksud mengajukan permohonan Praktikum Mikro di Bank Sampah Melati Bersih.

Magang Mahasiswa


Kunjungan Tamu dari Siswa SMP Islam Ibnu Hajar Boarding School


24 Mei 2016


Community Development Bank Sampah Melati Bersih menerima kunjungan dari siswa SMP Islam Ibnu Hajar Boarding School, Cipayung, Jakarta Timur, yang membutuhkan informasi seputar kegiatan bank sampah guna memenuhi tugas penelitian dari sekolah.

Kunjungan Tamu

Kunjungan Tamu


Kunjungan Tamu dari Warga Pondok Benda Tangerang Selatan


23 Mei 2016

Community Development Bank Sampah Melati Bersih menerima kunjungan tamu dari salah satu warga Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, yang membutuhkan informasi mengenai tata kelola sampah organik.

Kunjungan Tamu

Kamis, 19 Mei 2016

Kunjungan Tamu dari SMP Bintang Kejora ke BSMB Perigi Baru I


19 Mei 2016

Community Development Bank Sampah Melati Bersih menerima kunjungan dari perwakilan SMP Bintang Kejora, Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan. Tamu diterima di lokasi BSMB Perigi Baru I, Jl.Swadaya/Jembatan Imung, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Kunjungan Tamu

Kunjungan Tamu

Kegiatan Penimbangan Sampah di BSMB Amarapura


18 Mei 2016
Bank Sampah Melati Bersih Amarapura
Kademangan, Setu, Tangerang Selatan

Penimbangan Sampah

Penimbangan Sampah

Penimbangan Sampah

Penimbangan Sampah

Penimbangan Sampah
Mahasiswa Praktikum dari UIN Jakarta
Penimbangan Sampah

Rabu, 18 Mei 2016

Kunjungan JICA (Japan International Coorporation Agency) Partnership Program (JPP) ke BSMB Villa Mutiara Bogor


Pada tanggal 13 Mei 2016 lalu, Bank Sampah Melati Bersih Villa Mutiara, Tanah Sareal, Kota Bogor, mendapat kunjungan dari JICA (Japan International Coorporation Agency) Partnership Program (JPP) yang didampingi oleh Dinas Kebersihan Kota Bogor. 

Kunjungan dilakukan dalam rangka evaluasi sejauh mana progres pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Bank Sampah Melati Bersih Villa Mutiara.

Kunjungan JICA

Kunjungan JICA

Kunjungan JICA


Kunjungan Tamu dari Awardee BPI-LPDP Menyapa Indonesia


16 Mei 2016

Community Development Bank Sampah Melati Bersih kembali menerima kunjungan dari Awardee BPI-LPDP Menyapa Indonesia, dalam rangka menindaklanjuti rencana sosialisasi bank sampah yang pernah dibicarakan dalam kunjungan pertama beberapa waktu lalu (Kunjungan Pertama BPI-LPDP Menyapa Indonesia). 

Kunjungan Tamu


Kunjungan Silaturahmi dari Pengurus BSMB Pamulang Villa


16 Mei 2016

Community Development Bank Sampah Melati Bersih menerima kunjungan silaturahmi dari Pengurus BSMB Pamulang Villa. Alhamdulillah, BSMB Pamulang Villa sudah berjalan hampir 4 tahun dan masih konsisten menjalankan tugas sebagai agen perubahan lingkungan.

Kunjungan Tamu

Senin, 16 Mei 2016

Siswa BINUS School Simprug Berpartisipasi Dalam Program 'Sedekah Sampah'


13 Mei 2016


Community Development Bank Sampah Melati Bersih menerima salah seorang siswa BINUS School Simprug yang ingin berpartisipasi dalam program 'Sedekah Sampah'. 

Program 'Sedekah Sampah' ditujukan untuk mewadahi atau menjembatani individu masyarakat atau perusahaan yang ingin berkontribusi dalam kegiatan kepedulian lingkungan dalam hal ini pengelolaan sampah an-organik namun tidak ingin bergabung dalam kegiatan bank sampah.

Dana yang terkumpul dari program 'Sedekah Sampah' akan digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan motivasi dan fasilitasi Community Development Bank Sampah Melati Bersih.

Sedekah Sampah

Sedekah Sampah
Penimbangan dan Pencatatan 'Sedekah Sampah'
Sedekah Sampah
Penyerahan Sertifikat Penghargaan 'Sedekah Sampah'

Kamis, 12 Mei 2016

Kunjungan Tamu dari Warga Parung Bogor


11 Mei 2016

Community Development Bank Sampah Melati Bersih menerima kunjungan dari warga Parung, Kabupaten Bogor, yang membutuhkan informasi mengenai tata cara pembentukan dan pengelolaan bank sampah.

Kunjungan Tamu

Kunjungan Tamu


Kunjungan Tamu dari Mahasiswa UIN Jakarta


10 Mei 2016

Community Development Bank Sampah Melati Bersih menerima kunjungan dari mahasiswa Fakultas Dakwah, Prodi Pengembangan Masayarakat Islam (PMI), Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta yang bermaksud mengajukan permohonan Praktikum/Magang.

Kunjungan Tamu

Kunjungan Tamu


Kegiatan Penimbangan Sampah di BSMB Serpong Riverside Risedence Tangerang Selatan


9 Mei 2016
Bank Sampah Melati Bersih Serpong Riverside Residence
Ciater, Serpong, Tangerang Selatan

Penimbangan Sampah

Penimbangan Sampah

Penimbangan Sampah

Penimbangan Sampah

Penimbangan Sampah


Selasa, 10 Mei 2016

CD DVD Recycling Process - How To Recycle CDs and DVDs





Mr. Trash Wheel - Mesin Pengumpul Sampah


Mr. Trash Wheel adalah mesin pengumpul sampah yang mengapung di pelabuhan Baltimore's Inner Harbour, Amerika Serikat (http://baltimorewaterfront.com/healthy-harbor/water-wheel/). Mesin ini bertugas untuk membersihkan sampah yang terbawa oleh aliran sungai dan masuk ke pelabuhan. 

Mesin Pengumpul Sampah

Mesin Pengumpul Sampah

Mesin Pengumpul Sampah

Sejak pertama kali dioperasikan, pada tanggal 9 Mei 2014, hingga saat ini, mesin ini berhasil membersihkan sampah sebanyak 420 ton.

Mesin Pengumpul Sampah
Cara Kerja Mr. Trash Wheel
Cara Kerja 'Mr. Trash Wheel':
  1. Pipa pelampung menggiring sampah ke garpu yang berputar, yang kemudian mengangkat limbah ke ban berjalan.
  2. Diaktifkan oleh arus Sungai Jones Falls, sebuah roda menggerakkan ban berjalan. Dilengkapi Panel surya sebagai sumber daya cadangan untuk menggerakkan roda saat arus air melemah.
  3. Sampah sungai ditampung dalam sebuah kontainer. Saat kontainer penuh, kontainer akan dibawa ke stasiun transit.


Indonesia Butuh Pabrik Sampah


6 April 2016

Hingga saat ini, belum ada pabrik sampah di Indonesia. Padahal, timbunan sampah di kota-kota besar semakin menjadi.

Pekerja membersihkan limbah sampah plastik sebelum dijual kembali ke pengepul di Desa Beji, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (6/1). Limbah itu diolah menjadi bijih plastik untuk kebutuhan industri sebelum didaur ulang menjadi beragam produk baru sehingga pengolahan limbah plastik banyak dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
(P Raditya Mahendra Yasa/Kompas)
Lahan untuk tempat pembuangan akhir (TPA) di Indonesia semakin terbatas. Pasalnya, sampah plastik yang tidak dapat terurai memenuhi sebagian besar timbunannya.

"Tak ada cara lain untuk menghilangkan sampah plastik, karena tak semuanya dapat didaur ulang. Kalau pun bisa, plastik hanya boleh maksimal dua kali didaur ulang," ujar Principal Engineer Sentra Teknologi Polimer Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Johan A. Nasiri, Selasa (5/4/2016).

Sampai saat ini menimbun sampah di TPA masih menjadi cara utama untuk mengumpulkan sampah plastik. Namun, kata Johan, hal itu belum tentu efektif mengingat bisa membawa bencana.

"Masih ingat bencana longsor TPA di Leuwigajah yang menewaskan 157 nyawa, itu akibat sampah yang ditimbun," lanjut Johan.

Johan berharap Pemerintah Indonesia bisa secepatnya mencari solusi. Pemerintah sendiri sudah mengupayakan kebijakan plastik berbayar sejak 21 Februari 2016. Namun, statistika pengurangan penggunaan belum bisa dibandingkan.

"Satu-satunya cara lain yang efektif, saya kira adalah melakukan pembakaran sampah," tambahnya.

Pembakaran sampah yang ia katakan bukanlah dilakukan perorangan di lahan rumah. Menurut Johan, pembakaran harus dilakukan dengan skala industri. Hal itu karena sampah plastik memerlukan perlakuan khusus.

"Plastik itu mengandung zat berbahaya bila dibakar. Harus ada industri dalam bentuk pabrik sampah yang mengatur bagaimana proses pembakaran sesuai standar keamanan," imbuhnya.

Di antara standar keamanan, Johan menyebutkan beberapa hal yang harus diperhatikan.

"Selain alat, suhu yang dipakai saat pembakaran juga harus diperhatikan," terangnya.

Saat membakar sampah kering, lanjut dia, suhu yang dibutuhkan adalah 850 sampai 1100 derajat celcius. Pembakaran itu nantinya akan menghasilkan panas uap dengan tekanan 400 derajat celcius dan bisa menjadi produk listrik 0,67 megawatt per jam tiap ton sampah.

Dengan memperhatikan hal itu, sampah bisa dibakar dengan aman. Bahkan, kemungkinan adanya hujan asam akibat yang ditakutkan bila adanya pembakaran sampah tidak terjadi.

Sayangnya, hingga saat ini, belum ada pabrik sampah di Indonesia. Padahal, timbunan sampah di kota-kota besar semakin menjadi.

"Negara tetangga saja, Singapura sudah memilikinya (pabrik sampah). Kalau di sana, sudah ada jadwal pembakaran. Misalnya, hari ini pembakaran plastik besar, sedangkan besok plastik kecil. Ya, kita bisa belajar dari sana," kata Johan.

Dengan demikian, kata Johan ini sudah saatnya kita melakukan hal yang sama.

"Kalau kita (Indonesia) belum percaya diri (untuk membuat alat sendiri), pemerintah bisa membeli satu saja alat dari luar (negeri) lalu tiru, dan lihat seberapa efektif. Pak Jokowi, kita tunggu pabrik sampah di sini," ujarnya.

(Sri Noviyanti/Kompas.com)