Minyak goreng adalah satu kebutuhan
tak terhindarkan di dapur, apalagi untuk menyiapkan kuliner Indonesia. Mulai
dari menumis bumbu halus, menggoreng kerupuk, hingga menggoreng camilan sore
hari, minyak goreng berperan sangat besar di dapur.
Tentunya untuk berhemat, tidak ada
salahnya menggunakan minyak goreng beberapa kali asal minyak telah disaring
hingga bersih sebelum dipakai lagi. Namun ada saatnya minyak goreng tidak bisa
dipakai lagi dan harus dibuang. Beberapa tanda bahwa minyak goreng sudah
sebaiknya tidak dipakai lagi adalah jika terdapat buih di permukaan minyak,
minyak mudah menghasilkan asap ketika dipanaskan, warna gelap dan keruh, serta
aroma tak sedap meski sudah disaring.
Dampak Minyak Goreng Tua
Asap yang timbul pada saat Anda
menggoreng tentu menyebabkan ketidaknyamanan karena selain membuat napas sesak,
mata perih, ruangan berbau tak sedap, dinding dan atap dalam rumah berubah
warna kekuningan, pakaian pun menjadi berbau apek karena asap minyak goreng bercampur
keringat. Cara
menghilangkan bau apek pada baju yang ampuh adalah mencucinya. Oleh karena
itu, hindari menggantung cucian di dalam rumah atau di dekat sumber asap,
termasuk dapur. Sebisa mungkin tutup pintu kamar dan ruang-ruang lain agar asap
tidak menyebar dan mencemari benda-benda di ruang lain.
Seusai menggoreng, buka jendela atau
pintu keluar rumah agar sirkulasi udara menjadi lancar dan segera menggantikan
aroma bekas menggoreng di dalam rumah. Untuk baju, mencuci baju yang Anda
kenakan saat menggoreng sesuai dengan label perawatannya adalah cara
menghilangkan bau apek pada baju yang paling efektif. Semakin cepat baju
dicuci, semakin kecil kemungkinan bau apek menempel terlalu erat di serat kain.
Mengeringkannya di bawah sinar matahari atau mengangin-anginkan pakaian seusai
dicuci juga disarankan sebagai cara menghilangkan bau apek pada baju.
Cara Aman Membuang Minyak Goreng Bekas
Lalu apa yang perlu dilakukan dengan
minyak goreng bekas? Berikut ini ada lima langkah untuk membuang minyak goreng
bekas secara aman:
- Tunggu hingga dingin. Diamkan minyak goreng bekas di wajan atau wadah antipanas hingga
benar-benar dingin. Waktu yang diperlukan untuk mendinginkannya tergantung
pada jumlahnya, mungkin bisa sampai semalaman.
- Hindari membuang di wastafel cuci piring atau saluran air. Membuang minyak di saluran pembuangan air kotor saat
mencuci piring sepintas terlihat sebagai pilihan paling praktis. Tapi
sebaiknya hal ini dihindari karena minyak bisa menggumpal saat sudah dingin
atau terkena air dingin dan akhirnya menyumbat saluran air.
- Gunakan tisu dapur atau koran bekas. Jika minyak bekas yang tertinggal di wajan hanya
sedikit, tunggu hingga minyak benar-benar dingin, lalu serap dengan tisu
dapur atau koran bekas, kemudian buang ke tempat sampah.
- Tampung dalam wadah tahan bocor. Manfaatkan botol plastik, kaleng bekas atau kantong
berbahan aluminium bekas bungkus jajanan anak-anak. Usahakan memakai
kaleng bekas yang bisa ditutup atau kantong yang bisa diikat. Anda juga
bisa memanfaatkan wadah berbahan kaca seperti botol bekas selai, tapi
hati-hati karena bahan ini bisa pecah. Tutup atau ikat erat-erat wadah
atau kantong agar minyak tidak tumpah, lalu buang ke tong sampah di luar
rumah. Anda bisa merangkapinya dengan kantong plastik yang diikat kencang.
- Bekukan agar lebih aman. Sebelum membuangnya ke tong sampah, Anda bisa juga membekukan
minyak goreng bekas yang sudah ditampung dan ditutup erat. Menyimpannya di
dalam kulkas kadang sudah cukup untuk membekukan minyak, namun Anda bisa
juga memasukkannya ke dalam freezer agar lebih cepat membeku. Minyak yang
telah beku akan lebih praktis dan aman dibuang di tong sampah. Untuk
berjaga-jaga ketika minyak meleleh karena panas matahari, bungkus wadah
minyak beku dengan kantong palstik yang diikat erat.
Mengetahui cara yang benar
untuk membuang minyak goreng bekas ini sangat penting agar saluran pembuangan air
tidak tersumbat gumpalan minyak sekaligus membantu petugas kebersihan agar tidak
perlu khawatir minyak tercecer di mana-mana mencemari lingkungan. Tips ini juga
bisa diterapkan pada makanan berminyak lain, seperti santan, lemak daging, dan
mentega.
Contributed by Ady Nugroho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar