Peduli lingkungan bukanlah tema yang ‘aneh’ di kehidupan
masyarakat masa kini. Semakin banyak orang sadar akan pentingnya menjaga
kelestarian lingkungan dan daur ulang.
Untungnya, kegiatan peduli lingkungan ini semakin dapat
dilakukan melalui hal-hal rutin dalam keseharian kita. Kita semua bisa secara
berkala menjaga lingkungan melalui barang-barang yang kita gunakan sehari-hari,
tentunya dimulai dari membuang sampah pada tempatnya.
Para pembaca tentu tahu bahwa pakaian yang kita pakai setiap
hari kebanyakan berasal dari alam. Jenis kain seperti katun, wol, sutra, dan
linen merupakan kain berbahan serat alami, termasuk pula kain yang terbuat dari
serat bambu. Nah, ada kalanya para pembaca memiliki banyak pakaian yang tidak
dapat dipakai lagi atau sudah tidak sesuai selera lagi. Selain disumbangkan,
pakaian-pakaian bekas ini dapat didaur ulang dan dikembalikan lagi ke
sumbernya, yakni alam. Bagaimana caranya? Pengomposan. Caranya mudah, Anda
cukup berbekal pengetahuan dasar pembuatan kompos dan cara
kerja mesin cuci untuk menghilangkan kontaminan beracun dari pakaian.
Ya, pakaian berbahan serat alami dapat didaur ulang dan
dengan melakukan hal ini, para pembaca telah melakukan kegiatan ramah
lingkungan melalui barang-barang dipakai setiap hari. Pengomposan juga tidak
hanya untuk pakaian, tapi juga berlaku untuk kain lainnya, seperti kain taplak
meja, selimut, sarung bantal, dan lainnya, asalkan terbuat dari bahan dasar
alami.
Kebanyakan pakaian dan kain bekas, baik untuk disumbangkan
maupun dikomposkan, masih memiliki sisa noda, lemak makanan, atau bercak minyak. Oleh sebab itu, sebelum dikomposkan, pakaian
ini harus terlebih dulu dicuci untuk menghilangkan zat-zat asing yang terkandung
di dalam noda. Kalau dibiarkan, zat-zat ini akan mengganggu dan malah
mengontaminasi hasil kompos di kemudian hari.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, gunakan mesin cuci untuk
mencuci pakaian terlebih dulu. Terutama untuk pakaian atau kain yang sering
dicuci kering (dry clean), cuci basah
terlebih dulu untuk menghilangkan sisa-sisa noda dan zat kimia pada kain
tersebut. Selain memastikan cara kerja mesin cuci yang sesuai terlebih dulu,
pastikan Anda memisahkan pakaian atau kain sesuai bahannya.
Saat mencuci, hindari menggunakan terlalu banyak deterjen.
Apabila kebanyakan, sisa-sisa deterjen tersebut akan menyisa di pakaian dan
malah meninggalkan zat-zat kimia lain pada pakaian yang akan didaur ulang.
Untuk kain dengan noda minyak, gunakan deterjen cair yang
mampu mengangkat noda dari kain. Kemudian sesuaikan dengan cara kerja mesin
cuci Anda. Sebagai alternatif, menggunakan sampo, cuka putih, dan perasan jeruk
lemon juga dapat menghilangkan noda minyak pada pakaian dan kain. Caranya
adalah sebagai berikut:
- Campur cuka
putih atau perasan jeruk lemon dan air biasa dengan perbandingan 1:2.
- Jika noda hanya
mengenai area kecil pada kain, cukup gunakan 2 sendok makan cuka putih
atau perasan jeruk lemon sebanyak 4 sendok makan.
- Celupkan bagian
kain yang terkena noda.
- Remas-remas kain
secara perlahan selama 1 menit.
- Rendam bagian
tersebut selama 5 menit.
Secara keseluruhan, kegiatan ini dapat membantu mendaur
ulang pakaian dan kain sehari-hari, membantu kegiatan bercocok tanam, dan
terutama membantu mengurangi jumlah pakaian bekas di rumah. Selamat mencoba!